Makalah Perubahan dan Pengembangan Organisasi (Perilaku Organisasi)
BAB I
PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang
Pengertian pokok
pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change).
Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan mengembangan
organisasiernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat
dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk
masyakat mpengembangan organisasiern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap
arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat
dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan
prpengembangan organisasiuk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang
mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta
perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan
tiap orang.
Untuk dapat bertahan ,
organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik
dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan
tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses
mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan
inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development
(Pengembanga Organisasi).
Sasaran pengembangan
organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan
karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan
komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga
dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan
keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk
lebih berprestasi.
Pengembangan organisasi
juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin
oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan
kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana
terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku.
Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan
sasaran individu, kelompok, dan organisasi.
Tujuan pengembangan
organisasi adalah untuk meningkatkan prestasi dan keefektifan kerja keseluruhan
dari seluruh kelompok, departemen dan organisasi serta menciptakan kesehatan
organisasi, memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan dan meningkatkan mutu
keputusan, mengadakan perubahan-perubahan yang efektif, meningkatkan keterlibatan dengan tujuan
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SUMBER DAN TUJUAN PERUBAHAN ORGANISASI
·
Sumber-sumber
Perubahan dalam Organisasi
1) Kondisi Lingkungan Kerja
Lebih
beragamnya budaya dari para pekerja saat ini, akan mempengaruhi prilaku dari
sebuah organisasi dalam memandang adanya keragaman budaya tersebut. Sekarang
perusahaan harus memiliki perlindungan untuk memastikan setiap karyawan
mendapatkan perlakuan yang adil.
2) Ekonomi
Kondisi
perekonomian baik secara lokal, nasional, regional dan internasional akan
selalu mempengaruhi perilaku organisasi.
3) Kompetisi
Faktor
persaingan adalah salah satu faktor yang menyebabkan sebuah organisasi
melakukan perubahan. Dengan prinsip bahwa setiap perusahaan melakukan upaya
perbaikan secara terus menerus dalam mencapai tujuannya, yakni mencari
keuntungan seoptimal mungkin.
4) Sosial trend
Trend
yang terjadi di masyarakat akan memberikan dampak perubahan bagi sebuah
organisasi. Sebagaimana telah dicontohkan dalam teknologi, yang merubah gaya
hidup masyarakat, menyebabkan perusahaan “dipaksa” atau secara sadar merespon
adanya pergeseran gaya hidup masyarakat. Sosial media adalah salah satu
contohnya, yang membuat banyak perusahaan meresponnya dengan ikut membuat akun
sosial media dari perusahaan agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan
masyarakat.
5) Politik
Adanya
perubahan peraturan-peraturan yang terjadi akan selalu direspon oleh perusahaan
dengan melakukan perubahan.
·
Tujuan Perubahan
Organisasi
1) Meningkatkan kemampuan organisasi
2) Meningkatkan peranan organisasi
3) Melakukan penyesuaian secara internal dan eksternal
4) Meningkatkan daya tahan organisasi
5) Mengendalikan suasana kerja
B.
BERBAGAI PANDANGAN TENTANG PERUBAHAN ORGANISASI
1)
Perubahan
birokrasi
Pandangan ini menyatakan bahwa sasaran atau target
PO adalah birokrasi, sebagai alat administrasi untuk pencapaian tujuan-tujuan
dan sebagai suatu instrument kekuasaan dan pengaruh. Menurut konsep ini dengan
adanya diferensiasi perlu dilakukan seleksi individu-individu yang akan
melaksanakan tugas-tugas atau menjabat suatu fungsi dalam birokrasi atas dasar
kualifikasi tertentu yang dipersyaratkan oleh fungsi tersebut.
2)
Pandangan
demokrasi dan liberalisasi
Ada 6 kekuatan yang memaksa organisasi memodifikasi struktur
atau iklimagar dapat menghadapi kenyataan lingkungan modern yakni:
·
Akselerasi
perubahan yang memerlukan adaptasi organisasi.
·
Perkembangan
tekhnologi yang mengakibatkan akselerasi perubahan.
·
Makin
kompleksnya organisasi karena makin besarnya organisasi dan perkembangan tekhnologi
(baik sumber daya yang makin kompleks).
·
Perubahan sikap
karyawan, makin berpendidikan dan professional.
·
Karyawan
mengharapkan lebih banyak kebebasan dan kekuasaan dalam kerja.
·
Makin tidak
populernya wewenang tradisional, orang tidak menghargai lagi wewenang atasan
bawahan tetapi lebih menghargai wewenang fungsional berdasar keahlian.
3)
Pandangan
perubahan yang direncanakan
Pandangan ini menentang paham Weber dan beranggapan
bahwa organisasi pada umumnya dan manajemen pada khususnya dapat mengenali
jurang antara situasi yang ada dengan situasi yang diharapkan berdasar berbagai
ukuran. Segala sesuatu berhubungan dengan itu disebut perbaikan organisasi,
dengan dimensi atau ukuran yang dipakai adalah efektivitas dan efisiensi organisasi
serta kepuasan anggota. Jadi tujuan humanisme industri adalah ganda:
·
Memberikan
kesempatan kepada individu untuk realisasi diri pada pekerjaan dan iklim
organisasi,
·
Memudahkan
adaptasi organisasi terhadap perubahan melalui pengembangan system organic yang
dapat menanggapi secara cepat perubahan lingkungan.
C.
BERBAGAI PENDEKATAN TERHADAP PERUBAHAN
Bila manajemen merencanakan suatu perubahan, maka
harusmemutuskan unsur-unsur apa dalam organisasi yang akan diubah.Pengubahan
orang-orang organisasi mencakup pengubahan antara lain :
1)
Kebijaksanaan
dan prosedur penarikan dan seleksi
2)
Kegiatan-kegiatan
latihan dan pengembangan
3)
Sitem balas jasa
4)
Keterampilan-keterampilan
kepemimpinan dan komunikasi manajerial
5)
Sikap,
kepercayaan, peranan atau karakteristik-karakteristik karyawan lainnya
·
Pendekatan
Struktural
Menurut Leavitt, pengubahan struktur dapat dibagi menjadi
tiga kelompok :
a. Kelompok pertama adalah perubahan-perubahan
structural yang diciptakan melalui aplikasi prinsip-prinsip perancang
organisasi klasik.
b. Kelompok kedua adalah pengubahan organisasi melalui
desentralisasi, pendekatan ini didasarkan atas gagasan bahwa penciptaan
satuan-satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri akan
meningkatkan motivasi para angora satuan-satuan tersebut dan membantu mzereka
untuk memusatkan perhatiannya pada kegiatan-kegiatan berprioritas tertinggi.
c. Pendekatan struktural ketiga bermaksud melakukan
perbaikan prestasi organisasi melalui aliran kerja dalam organisasi.
·
Pendekatan
Teknologis
Perubahan-perubahan teknologi kadang-kadang
diperkenalkan ke dalam organisasi tanpa rencana pengubahan unsur-unsur organisasi,
hal ini sering sulit untuk diimplementasikan dengan sukses. Penggabungan pendekatan
perubahan struktural dan teknologikal (teknologi struktural) bermaksud untuk
memperbaiki prestasi melalui pengubahan berbagai aspek baik struktur organisasi
maupun teknologinya.
·
Pendekatan Orang
Pendekatan teknik maupun struktural bermaksud untuk
memperbaiki prestasi kerja organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang
mengarah pada perbaikan prestasi organisasi. Usaha-usaha untuk mengubah
perilaku dan sikap orang dapat diarahkan kepada perseoranga, kelompok, atau organisasi
sebagai keseluruhan.
D.
PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN
Berbagai reaksi khas karyawan terhadap perubahan
adalah sebagai berikut :
1)
Orang mungkin
menyangkal bahwa perubahan sedang terjadi.
2)
Orang mungkin
mengabaikan perubahan
3)
Orang mungkin
menolak perubahan
4)
Orang mungkin
menerima perubahan dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut
5)
Orang juga
mungkin mengantisipasi perubahan dan merencanakannya.
Hambatan utama implementasi kebijkasanaan, tujuan
atau metoda operasi baru adalah penolakan para anggota organisasi terhadap
perubahan (resistance to change). Ada tiga sumber umum penolakan terhadap perubahan
:
1. Ketidakpastian tentang akibat dan pengaruh
perubahan. Para anggota organisasi mungkin secara psikologik menolak perubahan
karena mereka menghindari ketidakpastian.
2. Ketidakpastian untuk melepaskan keuntungan-keuntungan
yang ada. Perubahan yang akan memberikan banyak manfaat bagi organisasi secara
keseluruhan, belum tentu akan menguntungkan sekelompok orang atau individu.
3. Pengetahuan akan kelemahan-kelemahan dalam
perubahan yang diusulkan. Perbedaan penilaian terhadap situasi memberikan jenis
konflik yang diperlukan bagi manajer untuk membuat usulan perubahan menjadi lebih
efektif.
E.
PROSES PERUBAHAN ORGANISASI
Proses terjadinya suatu perubahan di dalam
organisasi meliputi enam tahap, hal ini diungkapkan oleh L.C. Megginson, Donald
C.M. dan Paul H.P.,Jr. seperti dikutip oleh T.Hani Handoko. Adapun tahap-tahap
tersebuat adalah sebagai berikut:
1) Tekanan
dan Desakan.
Pada tahap ini manajemen tingkat atas mulai
merasakan adanya masalah, tekanan, desakan dan kebutuhan akan suatu perubahan.
Hal ini ditandai dengan adanya penurunan produktivitas, volume penjualan dan
laba, perputaran tenaga kerja tinggi dan kalahnya persaingan produk dipasaran,
dan sebagainya.
2)
Intervensi dan Reorientasi.
Setelah merasakan adanya tekanan dan desakan, para
manajer mulai mencoba berusaha menyelesaikannya dengan mencari dan menentukan
serta merumuskan permasalahan, untuk itu mereka biasanya menyewa seseorang atau
beberapa konsultan atau bisa juga pihak internal (karyawan perusahaan) sebagai
pengantar perubahan.
3)
Diagnosa dan Pengenalan Masalah.
Pada tahap ini pengantar perubahan mulai
mengumpulkan berbagai informasi (data), kemudian menganalisanya. Masalah yang
paling penting dikenali dan diperhatikan untuk dipecahkan.
4)
Penemuan dan Komitmen penyelesaian
Pada tahap ke empat ini, pengantar perubahan dan
merangsang pemikiran, kretivitas serta mulai meninggalkan “metode-metode kerja
lama”, menggantinya dengan mtode-metode baru yang lebih afektif. Begitu juga
untuk penyesuaian dibuatlah rencana program-program latihan, keterampilan,
peningkatan wawasan, dll.
5)
Percobaan dan Pencarian Hasil.
Setelah alternatif terbaik untuk penyelesaian
ditemukan dan dikembangkan, selanjutnya diadakan percobaan penerapannya untuk
diketahui hasilnya.
6)
Penguatan dan Penerimaan.
Pada tahap ini, setelah penerapan program-program
kegiatan dalam rangka penyesuaian dengan perubahan ataupun pengembangannya
telah berhasil dan sesuai dengan keinginan, maka kegiatan untuk perubahan
tersebut diusahakan harus diterima oleh para karyawan dan menjadi penguat yang
dapat mengikat semua karyawan pada perubahan.
F.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN ATAU PERKEMBANGAN
ORGANISASI
Faktor dalam lingkungan internal yang mempengaruhi
cara organisasi melaksanakan kegiatan-kegiatannya, juga merupakan kelompok
kekuatan lainnya yang menyebabkan timbulnya perubahan.
·
Kekuatan-Kekuatan
Eksternal
Perubahan organisasi terjadi karena adanya
perubahan-perubahan dalam berbagai variabel eksternal, seperti sistem politik,
ekonomi, teknologi,pasar dan nilai-nilai. Berbagai kekuatan eksternal, dari
kemajuan teknologi sampai kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahan pola
kehidupan,dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan
metodaoperasinya.
·
Kekuatan-Kekuatan
Internal
Merupakan hasil dari faktor-faktor seperti tujuan,
strategi kebijaksanaan manajerial dari teknologi baru, serta sikap dan perilaku
para karyawan. Sikap dan ketidakpuasan karyawan seperti ditunjukkan dalam
tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam
kebijaksanaan dan praktek manajemen.
Kekuatan-kekuatan eksternal dan internal penyebab
perubahan merupakan hasil perubahan-perubahan dalam nilai-nilai dan sikap-sikap
yang mempengaruhi orang dalam system
G.
KONSEP PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan Organisasi (PO), atau Organizational
Development (OD), dilain pihak tidak dirancang untuk memecahkan masalah-masalah
terpisah atau sementara. Pengembangan Organisasi adalah suatu usaha jangka panjang
untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi.
Dalam definisi ini, melibatkan proses-proses pemecahan masalah, proses
pembaharuan, manajemen kolaboratif, budaya, dan riset kegiatan.
Teknik-teknik Pengembangan Organisasi
Berikut ini teknik-teknik yang digunakan untuk
setiap kelompok sasaran :
·
PO untuk
perseorangan. Latihan sensitifitas adalah teknik PO pertama dan cukup meluas
penggunaannya.
·
PO untuk dua /
tiga orang. Analisa transaksional memusatkan perhatiannya pada gaya dan isi
komunikasi antara orang-orang.
·
PO untuk tim /
kelompok. Konsultasi proses membantu memahami dinamika hubungan-hubungan
pekerjaan dalam berbagai situasi kelompok atau tim.
·
PO untuk
hubungan-hubungan antar kelompok. Pertemuan konfrontasi membahas masalah,
menganalisa, dan merencanakan kegiatan-kegiatan perbaikan.
·
PO untuk
organisasi keseluruhan. Teknik survai umpan balik digunakan untuk memperbaiki
operasi-operasi organisasi keseluruhan.
Grid OD
Teknik PO yang lebih dikenal “grid OD”, didasarkan
atas kisi-kisi manajerial. Kisi-kisi manajerial mengidentifikasi berbagai
kombinasi perhatian terhadap produksi dan perhatian terhadap orang (karyawan) dan
bermaksud meningkatkan perhatian terhadap kedua variabel ini.
Enam tahap Program “grid OD” :
·
Tahap 1 :
Latihan
·
Tahap 2 :
Pengembangan tim
·
Tahap 3 :
Pengembangan antar kelompok
·
Tahap 4 :
Penetapan tujuan organisasional
·
Tahap 5 :
Pencapaian tujuan
·
Tahap 6 :
Stabilisasi
Berbagai Kondisi bagi Keberhasilan Program-Program
PO
French dan Bell mengidentifikasikan sekumpulan
kondisi yang diperlukan bagi sukses program PO, yaitu :
·
Pengenalan oleh
manajer puncak atau lainnya bahwa organisasi mempunyai berbagai masalah.
·
Penggunaan ahli
keperilakuan dari luar organisasi sebagai konsultan.
·
Dukungan dan
keterlibatan para manajer tingkat atas.
·
Keterlibatan
para pemimpin kelompok kerja.
·
Pencapaian
sukses awal dengan usaha PO.
·
Pendidikan bagi
para anggota organisasi tentang PO.
·
Penghargaan
terhadap kekuatan-kekuatan para manajer.
·
Keterlibatan
para manajer departemen personalia.
·
Pengembangan
sumber daya PO internal.
·
Manajemen
efektif program PO.
·
Pengukuran
hasil-hasil.
H.
TUJUAN PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan dari perubahan dan pengembangan organisasi
ini adalah untuk meningkatkan suatu kehendak yang kita inginkan untuk mencapai
sebuah tujuan yang jelas.
Macam-macam tujuan perubahan dan perkembangan
organisasi, yaitu :
1.
Untuk mempererat
organisasi satu dengan organisasi yang lainnya.
2. Untuk meningkatkan mutu dari organisasi
tersebut/organisasi yang telah dibuat.
3. Untuk meningkatkan peranan organisasi di masyarakat
luas.
4. Untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat.
5. Untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan
organisasi yang telah dibuat.
I.
DAMPAK PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Dampak perubahan dan pengembangan dalam organisasi
dapat menjadi dampak yang positif jika tujuan dari suatu organisai dapat
tercapai. Dampak terbagi menjadi dua, yaitu:
·
Dampak Positif
Dampak yang memberi rasa nyaman kepada masyarakat
karena telah mempercayai organisasi yang telah diikuti.
·
Dampak Negatif
Dampak negatif dari organisasi adalah dapat
menimbulkan keresahan di masyarakat, dan berakibat keruntuhan dari organisasi
tersebut yang pada akhirnya proses perkembangan organisasi tersebut menjadi
gagal total.
CIRI-CIRI
PENGEMBANGAN ORGANISASI
1.
Pengembangan
organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
2.
Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
3.
Merupakan
kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi.
4.
Menekankan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan kerja dalam organisasi.
5.
Mengandung nilai
humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
6.
Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi,
interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian
integral di suasana yang utuh.
7.
Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
BAB III
PENUTUP
·
KESIMPULAN
Pada hakikatnya perubahan terkadang perlu
terjadi didalam kehidupan berorganisasi. Perubahan perlu dilakukan dengan
tujuan agar organisasi tersebut dapat berkembang lebih baik. Dengan pengalaman
yang dimiliki oleh suatu organisasi, mereka dapat menentukan tujuan- tujuan
yang ingin dicapai ketika perubahan pada orgnasasi tersebut dilakukan. Pengembangan
organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi
dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat
mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota
organisasi. Oleh karena itu dibutuhkan perkembangan organisasi untuk
mempertahankan kehidupan organisasi dalam menghadapi persaingan dan organisasi
masa depan yang tidak terlalu mementingkan eksistensi sebuah organisasi.
·
SARAN
Perlu koordinasi yang baik antar anggota
organisasi dengan menjaga komunikasi dan kerjasama yang kuat. Faktor-faktor
intern dan ekstern yang terjadi di dalam organisasi semestinya dapat
dipertimbangkan dengan sangat baik agar permasalahan yang terjadi dapat
teratasi dengan cepat. Dengan makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat
memahami tentang arti penting perubahan dan perkembangan organisasi di dalam
kehidupan berorganisasi. Dan semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembacanya.dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
penulis dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Stepphen P
Robbins – Timothy A Judge, 2009 , Organizational Behavior 13 th edition Terjemahan Diana Angelina) Pearson Eduction Inc Salemba Empat.
·
Zaenal, Veithzal
Rivai, dkk. 2014. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
·
Sagala, Syaiful.
2016. Memahami Organisasi pendidikan. Jakarta: Kencana
Komentar
Posting Komentar